Kamis, 16 Desember 2010

Bahan perenungan

Apa yang dimaksud dengan pencobaan? Pencobaan adalah sesuatu yang menggoda manusia sehingga manusia jatuh di dalam dosa. Karena di dalam dunia ini ada pencobaan, maka pastilah ada yang namanya peringatan. Peringatan sangat diperlukan oleh manusia sebagai alarm yang memberi peringatan supaya manusia berjaga-jaga, dan selalu hidup bersama Tuhan.

Pencobaan bukan dari Tuhan?

Yakobus 1:2-3
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Saya simpulkan di sini bahwa pencobaan merupakan ujian terhadap iman kita

Yakobus 1:13-15
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!"
Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.


Aplikasi
Contoh yang sederhana adalah pencobaan yang dilakukan oleh Iblis terhadap Yesus Kristus di padang gurun. Iblis tidak menguji bahwa Yesus Kristus itu Anak Allah atau tidak, tetapi ia mencobai agar Yesus Kristus jatuh, berubah statusnya dari taat kepada Allah menjadi taat kepada Iblis.

Allah mungkin menguji kita supaya menguatkan iman kita, tetapi tidak pernah untuk menuntun kita ke dalam dosa. Tabiat Allah menunjukkan bahwa Dia tidak dapat menjadi sumber pencobaan untuk berbuat dosa.l


Kajian Ayat :
* Yakobus 1:2, yakobus 1 : 13, yakobus 1 : 14.

BANDINGKAN DENGAN :
* Matius 4:1, matius 4: 7

MENGUJI :
* II Korintus 2:9, I Tesalonika 2 : 4

Bahan pengujian
1. Tuhan tidak pernah mencobai, hanya menguji
2. Iblislah yang suka mencobai (mencoba menjatuhkan) melalui keinginan (kedagingan) kita sendiri > Yak 1:14
3. Namun baik Tuhan Sang Penguji maupun Iblis Sang Penggoda menggunakan alat yang sama, pencobaan (temptation) > Yak 1:2-3.
4. Ujian dari Tuhan (dengan menggunakan alat yang namanya pencobaan) akan menghasilkan keteguhan (Yak 1:3), pencobaan dari Iblis apabila dibuahi akan menghasilkan dosa > maut (Yak 1:14-15)

Yakobus 1:13-14
1:13 Kalau seseorang tergoda oleh cobaan yang semacam itu, janganlah ia berkata, "Godaan ini datangnya dari Allah," sebab Allah tidak dapat tergoda oleh kejahatan, dan tidak juga menggoda seorang pun.
1:14 Tetapi orang tergoda kalau ia ditarik dan dipikat oleh keinginannya sendiri yang jahat.
Pertanyaan :
Alat/media apa yang digunakan Tuhan untuk menguji kita? Bukankah di dalamnya termasuk cobaan/godaan? (Yak 1:2)
Bukankah godaan dari iblis pun harus seijin Tuhan? (Ayub).
Bukankah Tuhan menguji kita pun melalui perantaraan iblis? (Ayub).
Bukankah ketika kita berhasil menolak/melewati suatu cobaan, itu pertanda bahwa kita lulus ujian? (Ayub).

Jadi sebenarnya apa perbedaan antara ujian dan godaan? Bukankah 2-2-nya tetap harus berasal dan/atau mendapatkan izin dari Tuhan? Tuhan memang tidak pernah bermaksud agar kita masuk dalam dosa (ujian tidak pernah melebihi kemampuan yang diuji), tetapi bukankah di dalam ujian itu pun manusia mengalami godaan, masalah, dsbnya yang notabene memberi kita 2 pilihan: taat Firman Tuhan atau ikut dunia (kedagingan).

Allah tidak perlu menguji (apalagi mencobai) manusia untuk mengetahui iman manusia, karena Allahlah yang menciptakan manusia. Allah tahu sepenuhnya setiap manusia.
Tapi seorang manusia, untuk dapat 'naik tingkat' tetap harus melalui ujian.

Dalam contoh yang terjadi pada Ayub :
Allah ingin 'me-naik tingkat-kan' Ayub.
Untuk itu, Ayub harus melalui ujian.
Allah tahu isi hati Ayub sampai sedalam-dalamnya.
Allah tahu karakter Ayub, sifat-2 Ayub sepenuhnya.
Allah tahu iman Ayub.
Tetapi untuk 'naik tingkat', Ayub tetap harus melalui ujian.
Allah menggunakan Iblis untuk menguji Ayub, atau dengan kata lain Allah membuat Iblis mencobai Ayub (dengan membuat Iblis iri hati pada Ayub dengan memuji-muji Ayub di depan Iblis, sehingga akhirnya Iblis 'bertaruh' dengan Allah dan mencobai Ayub). Tetapi tetap Allah memberi batasan pada Iblis dalam mencobai Ayub.
Allah tetap menjagai Ayub.
Sehingga pada waktu yang tepat, akhirnya Allah 'menjawab' Ayub.
Kemudian Ayub pun 'naik tingkat' dengan mengenal Allah bukan hanya dari kata orang saja.

Kejadian yang sama terjadi pada setiap orang, setiap kita.
Yang harus kita lakukan hanya satu, percaya pada Firman.

Kita lihat lengkapnya ayat :
1YOH 3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab
Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Yang dimaksud 'perbuatan-2' Iblis adalah perbuatan-2 dosa.
Memang Anak Allah harus menyatakan diri Allah (yang ada di dalam diri Anak Allah, yaitu Roh Kudus) dengan 'membinasakan' perbuatan-2 dosa.
Jadi, bukan maksudnya membinasakan 'pencobaan', tapi membinasakan 'tujuan' dari pencobaan yang dilakukan oleh Iblis, yaitu supaya manusia melakukan dosa.
Apa susahnya bagi Allah untuk membinasakan perbuatan Iblis, bahkan apa susahnya bagi Allah untuk membinasakan Iblis.
Tetapi, perhatikan lagi 1Yoh 3:8.
Bukan Allah mau mebinasakan perbuatan-2 Iblis, tetapi Allah menyuruh kita, Anak Allah, untuk membinasakan perbuatan-2 Iblis.
Itulah tugas kita ..... itulah ujian bagi kita ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar